Wednesday, 3 June 2015

Anatomi dan Fiosiologi Sistem Perkemihan (URINARIA)


Sistem Kemih

Merupakan suatu proses penyaringan darah yang terdiri dari proses filtrasi, reasorbsi dan sekresi. Zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan, disebut urin, dan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh akan diserap kembali.


Anatomi Sistem Kemih

1. Ginjal

                           


Terletak pada dinding posterior abdomen di luar rongga peritoneum, berbentuk seperti kacang berwarna merah tua. Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar 12-13 cm, lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan beratnya 150 gram. Ginjal kanan terletak lebih di bawah dibandingkan ginjal kiri. Setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat yaitu, Fasia Renal, Lemak Perirenal, dan Kapsul Fibrosa (pembungkus lansung ginjal). Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut hilum, tempat lewatnya arteri dan vena renalis serta ureter yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. Ginjal memiliki 2 daerah, yaitu korteks (daerah luar) dan medula (daerah dalam). Medula ginjal terdiri dari 8-10 jaringan berbentuk kerucut yang disebut piramida ginjal. Dasar dari setiap piramida dimulai pada perbatasan antara korteks dan medula serta yang berakhir di papila (ujung piramida), yang menonjol ke dalam ruang pelvis ginjal yang disebut kaliks minor. Kaliks minor kemudian akan bergabung menjadi satu untuk membentuk kaliks mayor. Kaliks mayor akan meneruskan urine yang dibawa dari kaliks minor menuju ke ureter.

Pembuluh darah pada ginjal : arteri renalis - arteri segmentalis - arteri interlobaris - arteri arcuata - arteri interlobularis - arteriol aferen - arteriol eferen - kapiler peritubulus - vena interlobularis - vena arcuata - vena interlobaris - vena renalis.


2. Ureter

Merupakan sebuah saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih (vesica urinaria) yang panjangnya 25-30 cm dengan diameter 0,5 cm. Membentang pada posisi retroperitoneum pada rongga panggul (pelvis) dan berjalan di atas otot psoas mayor dan minor. Terdiri dari 3 lapisan dari dalam ke luar, yaitu: lapisan mukosa, lapisan otot polos, dan lapisan fibrosa. Ureter mengalami tiga kali penyempitan, pada bagian pangkal perpindahan antara pelvis renalis menujur ureter, penyilangan pada margo pelvis, dan saat akan masuk ke kandung kemih.


3. Kandung Kemih (Vesica Urinaria)

Kandung kemih m
erupakan organ cekung yang tersusun atas jaringan otot dan berfungsi sebagai tempat penampung urin. Kandung kemih terletak di dalam rongga panggul (di belakang simfisis pubis). Kandung kemih dalam keadaan penuh dapat membesar ruangnya hingga ke atas simfisis pubis dan mampu menampung 600 ml urine, sementara pengeluaran urine normal adalah 300 ml. Dinding kandung kemih terdiri atas 4 lapisan yaitu dari dalam ke luar lapisan mukosa, lapisan sub mukosa, lapisan otot, lapisan serosa.

4. Uretra

Merupakan saluran yang menyalurkan urin dari kandung kemih ke lingkungan luar. Uretra pada wanita memiliki panjang antara 4-6,5 cm dan pada laki-laki berkisar di antara 18-20 cm. Uretra pada pria terbagi menjadi 3, yaitu: uretra pars prostatica, uretra pars membranosa, dan uretra pars spongiosa.






Fisiologi Sistem Kemih

Fungsi Ginjal :
  • Mempertahankan keseimbangan air (H2O) di tubuh
  • Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh yang sesuai, terutama melalui regulasi keseimbangan H2O 
  • Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion cairan ekstraseluler 
  • Mengeluarkan produk-produk akhir sisa metabolisme tubuh 
  • Mepertahankan keseimbangan asam basa tubuh 
  • Mengeksresikan banyak senyawa asing, misalnya obat 
  • Menghasilkan eritropoietin (hormon yang merangsang produksi sel darah merah) dan menghasilkan renin (hormon yang berfungsi dalam SRAA sistem renin-angiotensin-aldosteron) 
  • Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya 

Ginjal memiliki unit fungsional terkecil yang disebut nefron. Setiap ginjal terdiri dari 1 juta unit fungsional nefron. Nefron ini yang berfungsi dalam pembentukan urin. Nefron terbagi menjadi 2 jenis, yaitu nefron kortikal(80%) dan nefron jukstamedula(20%). Perbedaan 2 jenis nefron ini terletak pada bagian lengkung henle nya. Dimana lengkung henle nefron kortikal hanya sedikit masuk ke daerah medula, sedangkan lengkung henle nefron jukstamedula hampir seluruhnya masuk ke dalam bagian medula.


nefron kortikal(kiri), nefron jukstamedula(kanan)
!! Bagian nefron : glomerulus, kapsul bowman, tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal

Fungsi dari:
  • Arteriol aferen - membawa darah ke glomerulus 
  • Glomerulus - suatu kumpulan kapiler yang menyaring plasma bebas protein ke dalam komponen tubulus 
  • Arteriol eferen - membawa darah dari glomerulus 
  • Kapsul bowman - mengumpulkan filtrat glomerulus 
  • Tubulus proksimal - reabsorpsi dan sekresi tak-terkontrol bahan-bahan tertentu terjadi di sini
  • Ansa Henle (lengkung henle) - membentuk gradien osmotik di medula ginjal yang penting bagi kemampuan ginjal untuk menghasilkan urine dengan konsentrasi beragam 
  • Tubulus distal dan suktus koligentes - reabsorpsi terkontrok dan beragam Na+ dan H2O serta sekresi K+ dan H+ terjadi di sini; cairan yang meninggalkan duktus koligentes adalah urin, yang masuk ke pelvis ginjal. 
  • Kapiler peritubulus - mendarahi jaringan ginjal; terlibat dalam pertukaran dengan cairan di lumen tubulus 

Proses yang terjadi di ginjal :
  • Filtrasi Glomerulus, sewaktu darah mengalir melalui glomerulus, plasma bebas protein tersaring melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsula bowman. Dalam keadaan normal, 20% plasma yang masuk ke glomerulus tersaring. Secara rerata, 125 ml filtrat glomerulus terbentuk tiap menit. Jumlah ini sama dengan 180 liter setiap hari. Dengan mempertimbangkan bahwa volume rerata plasma pada orang dewasa adalah 2,75 liter hal ini berarti bahwa ginjal harus menyaring keseluruhan volume plasma sekitar 65 kali sehari. Namun, terdapat tubulus dan kapiler peritubulus yang berhubungan erat di seluruh panjang tubulus sehingga cairan yang mengalir sepanjang tubulus dapat dipertukarkan ke dalam darah sehingga menghemat pengeluaran cairan 
  • Reabsorpsi Tubulus, sewaktu filtrat mengalir melalui tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Bahan-bahan yang direabsorpsi tidak dikeluarkan dari tubuh melalui urine, tetapi dibawa oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian masuk ke jantung untuk diresirkulasi. Dari 20% plasma yang terfiltrasi tadi, 19% direabsorpsi, sehingga sekitar 1% akan dikeluarkan dalam bentuk urin. 
  • Sekresi Tubulus, merupakan proses pemindahan selektif bahan-bahan dari kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus. Hanya 20% plasma yg terfiltasi masuk ke tubulus, 80% mengalir ke dalam kapiler peritubulus melalui arteriol eferen. Sekresi tubulus merupakan mekanisme yang bertujuan untuk membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan tubuh dari 80% plasma yang tidak terfiltrasi di kapiler peritubulus dan memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai hasil filtrasi. 


















































2 comments: